Rasulullah bersabda kepada Abubakar As-Shidiq ra : “ Aku melihat dalam mimpi bahwa kita menaiki sebuah tangga, pada akhirnya aku mendahului dua langkah didepan engkau” , lalu dijawab oleh Abubakar : “ Wahai Rasulullah, Allah Yang Maha Kuasa akan memanggil Jiwamu ke haribaanNya, dan aku akan hidup dua atau satu setengah tahun lagi setelah engkau meninggalkan dunia ini”
Mimpi Rasulullah dan perkataan Abubakar tersebut menjadi kenyataan, Ternyata beliau menjadi Pemimpin menggantikan Rasulullah selama 2 tahun 3 bulan.
Suatu prestasi yang begitu besar dalam sisa hidupnya sepeninggal Rasulullah telah dicapai. Beliau telah berhasil menumpas orang-orang Arab yang Murtad dan memberontak, membuat mata dunia terbelalak ketika berhasil menembus dua Imperium besar yang ketika itu menguasai dunia dan menentukan arah kebudayaannya yaitu Persia dan Rumawi. Kedaulatan itu pula yang mengemban peradaban dunia selama berabad-abad lamanya.
Pada hari Senin 22 Agustus 634 didalam sakitnya Abubakar ra berkata
“ Dan datanglah sakratul maut yang membawa kebenaran : “ Inilah yang dulu hendak kamu hindari”.
Setiap yang punya unta akan diwariskan
Dan setiap barang rampasan akan dirampas
Setiap yang kehilangan akan kembali
Tetapi hilang dengan kematian tak akan kembali
“ Tuhan ….. ambillah nyawaku sebagai orang yang berserah diri (sebagai muslim) dan tempatkanlah aku bersama orang-orang yang saleh”.
Ketika mengetahui Abubakar ra wafat Sahabat beliau Ali Abu Talib ra, berkata sambil menangis :
“ Abu Bakr, semoga Allah memberi rahmat kepadamu, Engkaulah orang pertama masuk Islam, dengan iman yang begitu murni. Keyakinan yang kuat dengan kekayaan yang terbesar. Engkaulah yang sangat memperhatikan Rasulullah SAW, dan sangat perduli terhadap Islam. Besar sekali pengorbananmu hendak melindungi umat. Engkaulah yang terdekat dengan Rasulullah dari segi akhlak, kemuliaan, sikap dan pandanganmu terhadap agama.
Semoga Allah memberi balasan baik kepadamu, demi Islam, demi Rasulullah dan demi segenap umat Muslimin. Engkau sudah percaya kepada Rasululullah tatkala orang masih mendustakannya, engkau begitu dermawan dan murah hati dikala orang sangat kikir kepadanya. Engkau yang selalu bersamanya sementara orang lain masil bermalas-malas.
Allah telah memberimu gelar As-Siddiq dalam KitabNya: “Orang yang membawa kebenaran dan yang membenarkannya (QS 39,33). Yang dimaksud adalah Muhammad dan engkau. Demi Allah engkau adalah benteng Islam dan malapetaka bagi si kafir.
Peganganmu dan alasanmu tidak sesat, wawasanmu tak pernah lemah dan engkau tak pernah menjadi penakut. Engkau seperti gunung yang tak tergoyahkan oleh badai dan topan, tak remuk karena benturan halilintar. Engkau seperti dikatakan Rasulullah saw, lemah dalam jasmani, kuat dalam agama, rendah hati dalam dirimu, agung dalam pandangan Allah, mulia di bumi, besar di mata kaum Muslimin.
Engkau tak tedorong ambisi dan nafsu, orang yang lemah, dimatamu adalah kuat, orang yang kuat, dalam pandanganmu adalah lemah, sesudah kau ambil hak si kuat dan kau berikan kepada si lemah.
Semoga Allah memberikan sebagian pahalamu kepada kami dan tidak tersesat karena kami jauh darimu. “
Seorang Aisyah, sebagai putri beliau dan sebagai Istri dari Rasulullah saw berkata :
“ Ayahanda, semoga Allah melimpahkan cahayaNya ke wajah mu, dan memuji segala usahamu yang sangat bermanfaat. Engkaulah orang yang tak terpesona oleh gemerlapnya dunia, dengan cara menjauhinya, engkau menjunjung tinggi kehidupan akhirat, dengan hati terbuka menyambutnya.
Kalau ada rasa duka terbesar dalam menimpa kami setelah ditinggal Rasulullah saw, maka duka inilah, dan kalau ada peristiwa terbesar yang terjadi sesudahnya karena kehilanganmu ini pula.
Dengan bersabar atas kepergianmu, Kitabullah menjanjikan ganti yang terbaik kepada kita. Aku siap melaksanakan janji Allah tentang engkau dengan bersabar, dengan meminta pertolongan dengan banyak istigfar untukmu.
Semoga Allah memberikan keselamatan kepadamu, aku melepasmu tanpa rasa dendam
, tanpa rasa kesal atas takdir yang terjadi terhadapmu
Seorang sahabat Umar bin Khatab berkata :
“ Wahai Khalifah Rasulullah!! Sepeninggalmu, sungguh ini suatu beban yang sangat berat yang harus kami pikul. Sungguh Engkau tak tertandingi, bagaimana pula hendak menyusulmu??
Ässalamualaika wahai Abu bakar………
Allah telah menguji setiap khalifahNYa….
Berkat keimanan dan keteguhan engkau
Kami kaum Muslimin dapat berdiri tegak
Penuh daya hidup untuk mengarungi dunia
Untuk menuju tingkat peradaban yang tinggi
Sesuai dengan martabat manusia.
Engkau dipertemukan dengan Rasulullah dalam Iman
Kini engkau dipertemukan dengan kematian.
Perjuanganmu bersamanya sungguh melelahkan
Semoga Allah memberikan kemuliaan bersamanya
---------- Post added at 02:49 ---------- Previous post was at 02:47 ----------
Nabi Muhammad SAW, pernah bersabda : “ Ya Allah, kuatkanlah Islam dengan salah seorang dari Amr bin Hisyam atau Umar bin Khatab”. Allah SWT telah mengabulkan doa beliau dengan masuknya Islamnya Umar bin Khatab sekitar tahun 616. Rasulullah SAW telah mengetahui akan keunggulan-keunggulan yang dimiliki Umar, pemuda yang gagah berani, tidak mengenal takut dan gentar, mempunyai ketabahan dan kemauan keras, demi untuk kepentingan perjuangan Islam, maka Rasulullah SAW memanjat doa kepada Sang Pencipta.
Beliau adalah Sahabat Rasul terdekat dan menjadi khalifah ke dua al-Khulafa-ar-Rasyidin., lahir dari suku Adi yang terpandang mulia dan mempunyai martabat tinggi di kalangan Arab, suku ini masih termasuk rumpun Kuraisy. Masuknya Umar binKhatab diikuti putra sulungnya, dan istrinya.
Masuknya Umar bin Khatab kedalam Islam membuka jalan bagi tokoh-tokoh Arab lainnya untuk masuk Islam. Saat itu berbondong-bondonglah orang masuk Islam, dalam waktu singkat pengikut islam berkembang dengan pesat. Umar telah membawa cahaya terang dalam permulaan perjuangan Islam. Dakwah Islam yang biasanya sembunyi-sembunyi kini dilaksanakan secara terang-terangan. Umar menjadi pelindung dan pembela umat Islam pada saat itu dari segala gangguan.
Ibnu Asir mengungkapkan bahwa Abdullah bin Masúd berkata :” Islamnya Umar adalah merupakan suatu kemenangan, hijrahnya adalah suatu pertolongan, dan pemerintahannya adalah rakhmat”.
Semula Umat Islam tidak berani mendirikan Shalat secara terang-terangan, takut akan dianiaya oleh kafir Kuraisy, tetapi setelah itu mereka dapat beribadah dengan leluasa tanpa tertekan, “ Umar telah menunjukkan kesetiaan dan pengabdiannya tanpa pamrih demi kejayaan Islam, seolah-olah ia hendak menebus segala kesalahan dan dosa yang diperbuatnya pada masa jahiliyah”.
Beliau sangat dekat dengan Rasulullah SAW, sampai Rasul bersabda :” Andaikata masih ada Nabi sesudahku, Umar lah orangnya”. Rasul memberikan gelar untuk Umar dengan gelar al-Faruq (Pembeda/pemisah). Artinya adalah Allah SWT telah memisahkan dalam dirinya antara yang hak dan yang bathil. Hanya Umar yang berani mengemukakan pendapatnya dihadapan Nabi SAW, bahkan ia tidak segan menyampaikan kritik untuk kebaikan dan kemaslahatan umat Islam.
Diriwayatkan ketika ia bersama Nabi SAW di dekat Ka’Bah, Nabi SAW menunjukkan kepadanya maqom Ibrahim. Seketika Umar bertanya apakah disitu boleh mendirikan Shalat? Nabi SAW menjawab bahwa hal itu belum diperintahkan. Lalu hari itu juga turun wahyu yang membolehkan Shalat di maqom Ibrahim itu.
Pada saat lain Umar mengusulkan kepada Nabi SAW agar memerintahkan kepada Isteri-Isterinya untuk memakai tirai, maksudnya agar berbicara dengan tamu-tamunya dari belakang hijab, sebab menurut Umar, yang berbicara dengan mereka bukan saja orang baik-baik melainkan juga ada orang jahat. Tak lama kemudian turunkah ayat tentang hijab yang membenarkan pendapat tentang Umar.
Pandangannya yang jauh ke depan, keluwesan dan keadilannya, membuat orang senang menerima pendapatnya. Hal ini terlihat pada hari wafatnya Rasulullah SAW, terjadi saat itu juga perselisihan antara kaum Anshar dan Kaum Muhajirin di Saqifah, malah kaum Anshar telah membaiat khalifah pengganti Rasulullah SAW. Umar dengan tangkasnya melerai perselisihan, yang berahir dengan pengangkatan Abu Bakar.
Dia adalah orang pertama yang mencetuskan pengumpulan Ayat Al-Quran pada masa kekhalifahan Abu Bakar. Sebagai Khalifah beliau terkenal dengan sangat adil dalam menjalankan pemerintahannya, memperlakukan sama terhadap seluruh lapisan masyarakat. Pernah seorang gubernur Mesir dadili dan ternyata dinyatakan bersalah, maka ia menghukumnya dengan cara menyuruh penduduk yang teraniaya membalasnya sesuai dengan perlakuan yang diterimanya. Ia berkeliling mengamati keadaan rakyatnya, khawatir ada yang ditimpa kesulitan dan kelaparan. Tak segan dengan memberikan bantuan langsung, bahkan mengangkat sendiri bahan makanan yang akan dibagikannya.
Didalam pemerintahan dia melakukan pembaruan dengan membentuk dan memisahkan kekuasaan-kekuasaan pemerintahan. Didalam Fiqih beliau banyak melakukan Ijtihaj. Yang sekarang masih ada kenangan dari beliau adalah Kalender Hijrah, yang merupakan salah satu ijtihajnya.
Tragis memang beliau akhirnya, ketika beliau berhasil dalam mengibarkan panji-panji Islam, mengundang iri dan dengki musuh-musuhnya, akhirnya ketika beliau bersiap memulai Shalat Subuh, Umar Bin Khatab ditikam oleh Abu Lu’luáh, yang mengakibatkan berpulangnya beliau kembali ke Rakhmatullah.
thanks y atas berbagi ilmunya, slm knal dan slm persahabatan..
BalasHapus